Menu
News
Government
Gaya Hidup
Sosok
Wisata
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemprov Uji Coba Aplikasi Love Bali untuk Pembayaran Pungutan Wisman

Pemprov Uji Coba Aplikasi Love Bali untuk Pembayaran Pungutan Wisman Kredit Foto: Pemprov Bali
WE Bali, Denpasar -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melakukan pengujian terkait pelaksanaan pungutan wisatawan asing (Tourism Levy) yang rencananya akan dirilis pada 14 Februari 2024.

Sebelumnya, Pemprov Bali telah menguji aplikasi Love Bali melalui User Acceptance Test (UAT), yakni pengujian dari sisi infrastruktur layanan dengan menggunakan sistem tidak riil atau DevTest.

Pada saat Tes Operasional (TO) yang dilakukan Rabu (7/2/2024) di Kantor Bank BPD Bali, seluruh sistem dan mekanisme dilakukan secara riil dengan menggunakan data asli dari wisatawan.

"Saat TO situasinya harus sesuai dengan situasi riil sebagaimana layanan ini akan dirilis," kata Ngurah Udiyana, Pranata Komputer Ahli Muda Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi Bali.

Sehingga, menurutnya seluruh skenario yang memungkinkan dilakukan oleh wisatawan asing dalam membayarkan Tourism Levy harus diuji satu persatu termasuk pembayaran individual, grup serta pengujian pembayaran pada masing-masing endpoint atau payment gateway.

"Termasuk juga menguji metode pembayaran dapat digunakan antara lain kartu (VISA, Master, JCB, AMEX, BCA), BPD Bali Channel, Bank Transfer hingga QRIS," terangnya.

Sementara, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun menambahkan, Pemprov menghadirkan langsung wisatawan untuk uji coba Aplikasi Love Bali.

"Tes Operasional kali ini langsung menggunakan data riil dari wisatawan," jelas Tjok Bagus Pemayun.

Terpisah, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali, Gede Pramana mengklaim, antusiasme wisman sangat besar terkait kebijakan pungutan wisman.

Terbukti dari ketika aplikasi Love Bali dibuka pada tengah malam hingga pukul 17.00 sore jumlah wisman yang melakukan pembayaran Tourism Levy telah mencapai 700-an lebih wisatawan.

"Sebenarnya pada saat TO ini adalah uji coba terbatas saja tapi yang terjadi ketika (aplikasi) kita open karena ini menggunakan kondisi riil banyak pembayaran yang sudah masuk padahal TO masih berlangsung," tuturnya.

Penulis/Editor: Nuranda Indrajaya

Advertisement

Bagikan Artikel: