Menu
News
Government
Gaya Hidup
Sosok
Wisata
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemprov Bali Hibahkan Rp 589,8 Miliar untuk Pilkada Serentak 2024

Pemprov Bali Hibahkan Rp 589,8 Miliar untuk Pilkada Serentak 2024 Kredit Foto: Pemprov Bali
WE Bali, Denpasar -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menyerahkan dana hibah sebesar Rp. 589.819.852.000, 00 yang digunakan untuk anggaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.

Proses penandatanganan Naskah Pejanjian Hibah Daerah (NPHD) telah dilaksanakan Kamis (9/11/2023) di Kantor Gubernur Bali.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bali I Gusti Ngurah Wiryanatha menerangkan, proses penandatangan NPHD sesuai dengan Surat Edaran (SE) Mendagri.

"Berdasarkan SE Mendagri tentang pendanaan pilgub, pemilihan bupati wakil bupati serta walikota dan wakil 2024 menekankan antara lain Pemda bersama KPU dan Bawaslu segera melakukan percepatan tanda tangan NPHD sesuai ketentuan paling lambat 10 november 2023," kata Wiryanatha.

Pilkada serentak, kata Wiryanatha, dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masing-masing daerah.

Penyelenggara pemilu, dalam hal ini ini KPU dan Bawaslu Provinsi Bali mendapat kucuran dana terbesar mencapai Rp 197 miliar.

Buleleng menjadi kabupaten yang memeroleh hibah terbesar yakni Rp 55,57 miliar, disusul Tabanan (Rp 50,3 miliar lebih).

Di tempat ketiga ada Badung dengan dana hibah sebesar Rp 48,7 miliar lebih. Kemudian Karangasem (Rp 48,7 miliar lebih), Denpasar (Rp 43,6 miliar lebih), Bangli (Rp 37,3 miliar lebih), Jembrana (Rp 37 miliar lebih) dan Klungkung (Rp 31,9 miliar lebih).

"Sesuai ketentuan Mendagri maka tahun 2023 direalisasikan sebesar 40 persen dan sisanya 60 persen direalisasikan di tahun anggaran 2024 kecuali Badung yang direalisasikan sekaligus 100 persen tahun anggaran 2023," timpal Wiryanatha.

Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra menyebut, anggaran Pilkada serentak 2024 lebih kecil dibandingkan edisi sebelumnya.

"Lebih kecil, karena semangat dari pilkada serentak salah satunya adalah efisiensi, di samping semangat yang lain menyamakan supaya sama garis startnya, finishnya, sama mengalir program dari pusat ke daerah itu semangatnya," tambah Dewa Indra.

Penulis/Editor: Nuranda Indrajaya

Advertisement

Bagikan Artikel: