Menu
News
Government
Gaya Hidup
Sosok
Wisata
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berawal Main Kartu, 2 WN India Lakukan Pembantaian Sadis gegara Makian

Berawal Main Kartu, 2 WN India Lakukan Pembantaian Sadis gegara Makian Kredit Foto: Illustratorfree.com
WE Bali, Denpasar -

Kepolisian Resor Kota (Polresta) Denpasar mengungkap motif dua warga negara (WN) India, Gurmej Singh (24) dan Ajaypal Singh (21) yang melakukan pembunuhan.

Duo WN India tersebut diketahui melakukan penganiayaan terhadap dua korban yakni Fitran Robby Firdaus dan Rajesh Sheen (50) di Jalan Tukad Bilok Gang Banteng Nomor 3, Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, Denpasar, Bali, Minggu (14/5/2023).

Gurmej dan by Ajaypal menganiaya Fitran hingga tewas menggunakan balok kayu. Sedangkan rekan Fitran yakni Rajesh Sheen mengalami luka berat di bagian kepala.

Kapolresta Denpasar Kombes Bambang Pamugkas mengatakan Gurmen dan Ajaypal membunuh Fitran karena tersinggung dengan ucapan korban.

"Untuk motif pelaku (melakukan pembunuhan) karena ada kesalahpahaman antara korban dan pelaku, di mana sering menyampaikan kata-kata menghina atau memaki," kata Bambang, Selasa (16/5/2023).

Perwira polisi dengan tiga melati di pundak itu menceritakan, Ajaypal dan Gurmej bertemua dengan kedua korban di Kecamatan Kuda, Badung pada Rabu (10/5/2023).

Seusai pertemuan tersebut, kedua korban sempat mengajak Ajaypal dan Gurmej untuk tinggal di rumah kontrakannya.

Perselisihan antara kedua pelaku dan kedua korban mulai terjadi saat mereka bermain kartu pada Jumat (12/5/2023).

Perseteruan semakin memuncak keesokan harinya tepatnya (13/5/2023). Pada saat itulah, Ajaypal dan Gurmej melancarkan aksinya.

"Nah setelah mereka ada perselisihan dan puncaknya di tanggal 13 menyampaikan lagi (kata-kata kasar) kepada korban dan kemudian pelaku merasa kesal dan melakukan penganiayaan sampai dengan meninggal dunia," terang Bambang.

Bambang enggan mengungkapkan secara detail kata-kata kasar seperti apa yang dilontarkan oleh korban hingga kedua WN India itu naik pitam hingga melakukan penganiayaan.

Yang jelas, kata-kata kasar tersebut dilontarkan menggunakan bahasa Inggris.
Ia juga memastikan, l AS dan GS tidak dalam kondisi dalam pe saat menganiaya Fitran dan Rajesh.
"Sampai sekarang tidak ada ditemukan untuk miras dan lain-lain," ungkap Bambang Yugo.

Penulis/Editor: Nuranda Indrajaya

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel:

Berita Terpopuler

Berita Terkini

Lihat semuanya