Menu
News
Government
Gaya Hidup
Sosok
Wisata
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Libur Galungan, Pasar Candikuning Malah Sepi Kunjungan

Meski Libur Galungan, Pasar Candikuning Malah Sepi Kunjungan Kredit Foto: Putu Prima Cahyadi
WE Bali, Bali -

Meski daerah Bedugul dipadati wisatawan domestik yang berwisata untuk menghabiskan libur hari raya Galungan, pedagang di Pasar Merta Sari, Desa Candikuning, Tabanan, tidak dapat merasakan cipratan kunjungan tersebut.

Semenjak pembangunan jalan pintas (shortcut) Mengwitani-Singaraja oleh pemerintah daerah dan pusat, banyak wisatawan memilih untuk enggan untuk mengambil jalan memutar dan mengunjungi pasar tersebut. Pasalnya, jalan pintas itu mengubah arus lalu lintas di sekitar pasar yang semula dua arah menjadi hanya dari arah selatan saja

“Sekarang menurun. Setelah ada shortcut, tak banyak yang belanja di sini lagi,” keluh salah seorang pedagang cemilan di pasar tersebut, Mira, yang terlihat duduk di depan kiosnya sembari merayu siapa pun untuk membeli dagangannya.

Baca Juga: Kebun Raya Bedugul Jadi Destinasi Wisata Utama untuk Rayakan Umanis Galungan

Ia, yang sudah delapan tahun berjualan di pasar tersebut, tak bisa berbuat banyak melihat Pasar Merta Sari, yang dulu dipadati pembeli, menjadi sepi dan terabaikan.

“Terlebih (di sepanjang jalan di daerah Bedugul) sudah banyak orang yang berjualan. Mereka (wisatawan) memilih untuk berbelanja di sana ketimbang harus pergi ke pasar dan mengambil jarak lebih jauh,” tambahnya.

Hal serupa juga dirasakan Mukminah, pedagang buah tangan khas Bedugul. Ia, yang mengaku dapat menjual 50 kilogram stroberi ketika musim liburan, sekarang kesulita menjual 1 kilogram stroberi yang harganya terlalu mahal bagi kantong wisatawan domestik dewasa ini.

“Saya beli 1 kilo stroberi 70 ribu (Rupiah). Saya jual per setengah kilo, 40 hingga 45 ribu. Itu pun tak laku, karena masih dianggap mahal oleh pembeli,” ujar Mukminah di kiosnya pada Kamis (5/1/2023).

Sebelum shortcut Mengwitani–Singaraja dibangun, Pasar Merta Sari, yang menjual berbagai buah tangan dan hasil pertanian warga sekitar, menjadi pusat penjualan buah tangan bagi mereka yang berwisata ke Bedugul.

Terlebih pada musim liburan, seperti libur Galungan, jalanan di sekitar pasar dapat penuh sesak dengan kendaraan yang masuk-keluar pasar serta pedagang acung yang menjajakan barang mereka.

Penulis: Putu Prima Cahyadi
Editor: Lestari Ningsih

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: