Wagub Cok Ace Tinjau Proyek Penataan Kawasan Suci Besakih dan Pusat Kebudayaan Bali
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, menyampaikan apresiasinya terhadap proyek Penataan Kawasan Suci Pura Agung Besakih di Kecamatan Rendang, Karangasem, serta pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di Gunaksa, Klungkung. Hal itu disampaikan dalam kunjungannya pada Jumat (13/1/2023).
Wagub yang akrab disapa Cok Ace tersebut hanya menggarisbawahi beberapa titik yang dihiasi relief masih harus mengejar target agar selesai tepat waktu.
Baca Juga: Satpol PP Denpasar Tertibkan Spanduk, Banner, dan Baliho Kedaluwarsa
“Saya harap bisa dipantau terus, dan kalau yang lain, saya kira sudah bagus,” imbuhnya dalam peninjauan tersebut pada Jumat (13/1/2023), mengutip Humas Pemprov Bali.
Cok Ace, yang didampingi oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Bali, Nusakti Yasa Wedha, semuanya dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan kualitas yang diinginkan dalam sisa waktu yang tinggal beberapa hari ke depan.
Baca Juga: Ombudsman Bali Buka Layanan Curhat Bagi WNA
“Sekali lagi, terima kasih kepada para pekerja dan teman-teman lain yang turut serta dalam proyek penataan ini,” ucapnya.
Penataan Kawasan Pura Agung Besakih diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang muncul pada saat upacara peribadatan, atau pada masa puncak kedatangan wisatawan, yang berdampak pada penumpukan kendaraan umum maupun pribadi yang datang. Selain itu, penataan juga dilakukan terhadap berbagap fasilitas penunjang, seperti kios-kios pedagang, wantilan, kantor desa, puskemas, hingga toilet.
Baca Juga: Yayasan Bunga Bali Gelar Festival Karya Seni Disabilitas Bali
Proyek pembangunan Pusat Kebudayaan Bali akan terdiri dari tiga zona, yakni zona inti, zona penunjang, dan zona penyangga. Zona inti, nantinya, akan berisi 15 fasilitas pentas seni tradisi dan seni modern, 12 museum tematik, Desa Difabel, hingga Bali International Convention Center. Sedangkan, zona penunjang dan zona penyangga masing-masing akan dibangun areal untuk hotel, apartemen, serta fasilitas usaha pariwisata, dan hutan serta taman ekologis tematik seluas kurang lebih 70 hingga 90 hektare.
Penulis: Putu Prima Cahyadi
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: