Menu
News
Government
Gaya Hidup
Sosok
Wisata
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Bali Siapkan Layanan Penukaran Uang Tunai Sebesar Rp 3,27 Triliun!

BI Bali Siapkan Layanan Penukaran Uang Tunai Sebesar Rp 3,27 Triliun! Kredit Foto: Antara/Oky Lukmansyah
WE Bali, Gianyar -

Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali menyiapkan program layanan penukaran uang tunai untuk program Serambi sebesar Rp 3,27 triliun.

Jumlah tersebut meningkat sebesar 1,6 persen (year on year/yoy) dibandingkan realisasi tahun lalu Rp 3,22 triliun.

Linda menyebutkan, penukaran selama periode bulan Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) 2024 dilakukan melalui Perbankan dan Bank Indonesia yang tersebar di seluruh wilayah Bali.

Layanan akan dilaksanakan oleh 29 Bank Umum melalui 208 kantor bank/titik layanan yang tersebar di 9 kabupaten/kota di Bali.

"Layanan penukaran yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia untuk memenuhi kebutuhan uang di titik-titik strategis di wilayah Provinsi Bali," ucap Linda, Senin (18/3/2024) lalu.

Linda menambahkan, jumlah penukaran uang maksimal Rp 4 juta. Yang mana, bisa dilakukan penukaran di Mobil Kas Keliling BI, Kas Keliling Terpadu dan Loket Perbankan.

"Masyarakat dapat melakukan penukaran langsung atau go-show pada kas keliling Bank Indonesia selama kuota masih tersedia.

"Namun dengan tetap melakukan pemesanan melalui PINTAR pada tautan www.pintar.bi.go.id," tegas Linda.

Linda Panjaitan menambahkan, tren dan asumsi proyeksi kebutuhan uang dilihat berdasarkan beberapa hal.

Pertama, sejalan dengan Pertumbuhan Ekonomi Nasional 2024. Kedua, peningkatan mobilitas masyarakat selama periode RAFI dan perluasan akseptasi pembayaran digital.

Ketiga, sejalan dengan kondisi tersebut, kebutuhan uang periode RAFI 2024 diproyeksikan tumbuh  sebesar 1,6 persen menjadi Rp3,27 triliun dengan kebutuhan UPB (Uang Pecahan Besar) sebesar Rp 3,056 triliun dan UPK (Uang Pecahan Kecil) sebesar Rp 214 miliar.

"Outflow periode Rafi 2024 tertinggi di wilayah Jawa sebesar Rp119,9T (60,7 persen) sedangkan outflow terendah di wilayah Bali Nusra sebesar Rp7,7T (3,9 persen)," timpalnya.

Penulis/Editor: Nuranda Indrajaya

Advertisement

Bagikan Artikel:

Berita Terpopuler

Berita Terkini

Lihat semuanya