Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali tidak menggelar lomba ogoh-ogoh pada tahun ini karena bersamaan dengan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha.
"Ya salah satunya juga iya (karena pemilu), karena kadang-kadang lomba itu kan rentan juga. Karena lomba seni itu kan agak subjektif, jadi biarkan saja kreativitasnya murni," tutur Sugiartha saat dihubungi, Jumat (12/1/2024).
Meski begitu, Pemprov Bali tidak melarang jika masyarakat yang ingin tetap membuat ogoh-ogoh menjelang Hari Raya Nyepi yang jatuh pada 12 Maret 2024 mendatang.
Sugiartha menyebut, Pemprov Bali juga mempersilahkan bagi pemerintah kabupaten/kota untuk menyelenggarakan lomba ogoh-ogoh.
"Iya perlombaannya yang ditiadakan, jadi membuat ogoh-ogoh silahkan, jadi kegiatan mengarak ogoh-ogoh ketika pengerupukan itu silahkan, itu semua diatur oleh Pemkab atau Pemkot.
"Seperti Denpasar, Badung, itu kan mengadakan lomba, itu tingkatnya di Kabupaten/kota, hanya saja sekarang lomba ditingkat Provinsi tidak ada. Itu saja yang berubah tidak ada yang lain," imbuh Sugiartha.
Pemprov Bali, kata Sugiartha, memberikan dana bantuan sekitar Rp 3 miliar untuk kabupaten/kota yang mengadakan lomba ogoh-ogoh pada tahun lalu.
"Tahun ini (Pemprov) ndak ngeluarin dana sama sekali, kalau lomba kita berikan seperti tahun lalu, cuma kalau sekarang murni di Kabupaten/kota dan desa adat," jelas Sugiartha.
Penulis/Editor: Nuranda Indrajaya
Tag Terkait:
Advertisement