Menu
News
Government
Gaya Hidup
Sosok
Wisata
Video
Indeks
About Us
Social Media

El Nino Ancam Bali, Cok Ace Berharap Pasokan Komoditas Pangan Terjaga

El Nino Ancam Bali, Cok Ace Berharap Pasokan Komoditas Pangan Terjaga Kredit Foto: Pemprov Bali
WE Bali, Badung -

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace menghadiri rapat koordinasi (rakor) Penanggulangan Dampak El Nino di wilayah Bali.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo juga ikut dalam rakor yang berlangsung di Hotel Anvaya, Kuta, Badung, Jumat (28/7/2023) tersebut.

Cok Ace berharap, rakor ini bisa mencegah dampak terburuk El Nino yang diperkirakan menerjang beberapa kawasan di Indonesia termasuk Bali.

“Saya harap kita bisa tanggap dan waspada akan dampak El Nino sehingga kita tetap bisa menjaga supply barang ke pasar relatif lebih merata dan kontinyu,” ujar Cok Ace dalam keterangan, Sabtu (29/7/2023).

Mantan bupati Gianyar itu memperkirakan, El Nino akan mencapai puncaknya pada bulan Agustus-September 2023.

"Ancaman pemanasan global juga terjadi dimana batas toleransi suhu 1,5 derajat Celsius nyaris terlampaui, bahkan di Bali sendiri kita merasakan perubahan suhu.

"Untuk itu mari kita lakukan langkah preventif terutama dalam upaya menyediakan supply makanan kepada masyarakat,” tandas Cok Ace.

Cok Ace melanjutkan, rakor penanggulangan dampak El Nino ini bisa menghasilkan gambaran potensi yang bisa dioptimalkan dalam peningkatan produkai dan penjualan komoditas seperti cabai dan bawang merah.

“Kami sangat mengapresiasi para petugas di lapangan yang selalu berupaya agar persediaan produksi tetap kontinyu dan harga tetap stabil,” imbuhnya.

Ia merinci, Bali memiliki surplus cabai rawit sebesar 27.573 ton pada 2022 lalu dan hanya mengalami defisit pada Desember. Sementara cabai besae sebesar 3.639 tonpa ada bulan defisit.

Adapun bawang merah secara keseluruhan surplus 761 ton yang hanya berlangsung selama empat bulan, sedangkan delapan bulan lainnya mengalami defisit.

“Hal ini mencerminkan bahwa pertanaman cabai tersebar relatif merata setiap bulannya, sedangkan bawang merah tersebar pada bulan-bulan tertentu saja karena sangat sensitif dengan perubahan iklim diluar musim (off seasons-red),” tuturnya.

Penulis/Editor: Nuranda Indrajaya

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel:

Berita Terpopuler

Berita Terkini

Lihat semuanya