Menu
News
    Government
      Gaya Hidup
        Sosok
          Wisata
            Video
              Indeks
                About Us
                  Social Media

                  Mengenal Tradisi Melukat: Upaya Penyucian Rohani Masyarakat Bali

                  Mengenal Tradisi Melukat: Upaya Penyucian Rohani Masyarakat Bali Kredit Foto: Istimewa.
                  WE Bali, Bali -

                  Sebagai manusia, orang Bali tak luput dari dosa. Untuk membersihkan diri mereka dari dosa perbuatan, perkataan, dan pikiran, mereka melakukan ritual melukat.

                  Melukat merupakan proses pembersihan diri orang Bali dengan menggunakan sarana air yang telah disucikan. Bagi orang Bali, melukat dipercaya dapat meleburkan segala pengaruh negatif yang melekat dalam tubuh manusia.

                  Bahkan, dalam dunia pengobatan tradisional Bali, prosesi melukat adalah kegiatan yang wajib disertakan sebagai bagian penyembuhan penyakit medis maupun nonmedis.

                  Baca Juga: Mengenal Galungan, Hari Raya Umat Hindu sebagai Perwujudan Kemenangan Dharma Atas Adharma

                  Nilai Penting Air
                  Prosesi melukat tidak bisa dilepaskan dari air. Dalam kehidupan orang Bali, air memiliki elemen vital yang mempengaruhi segala bentuk kehidupan manusia.

                  Menurut Henk Schulte-Nordholt dalam buku berjudul The Spell of Power, terdapat tiga jenis air yang menjadi penggerak para raja pada masa kerajaan di Bali.

                  Pertama, adalah tirtha, air yang telah disucikan. Raja atau bangsawan yang berhasil mengatur peredaran air ini dapat mengontrol orang lain agar mematuhinya.

                  Kedua, adalah air irigasi. Seorang raja yang berhasil mengatur peredaran air dari hulu ke hilir akan dapat mengontrol banyak orang yang diairi oleh air tersebut dalam kekuasaannya.

                  Ketiga, adalah air mani. Raja yang mampu menjaga kemurnian peredaran air mani atau darah keturunan akan menjamin kerajaan bebas dari konflik kekuasaan.

                  Hingga hari ini, tirtha dan air mani masih memiliki pengaruh besar dalam tata kehidupan masyarakat Bali.

                  Sementara air irigasi, semenjak masa penjajahan Belanda, dikelola oleh organisasi subak tanpa melibatkan raja atau bangsawan lokal.

                  Wisata Spiritual
                  Dewasa ini, banyak masyarakat Bali yang menjadikan melukat sebagai sarana wisata spiritual.

                  Mereka yang tinggal dekat pancuran atau sumber air alami menjadikan daerah mereka sebagai objek wisata bagi mereka yang ingin merasakan sensasi melukat.

                  Meskipun identik dengan agama Hindu dan kebudayaan Bali, wisatawan yang menjadikan melukat sebagai kegiatan wisata mereka berasal dari berbagai agama dan kepercayaan.

                  Penulis: Putu Prima Cahyadi
                  Editor: Lestari Ningsih

                  Bagikan Artikel: