Menu
News
Government
Gaya Hidup
Sosok
Wisata
Video
Indeks
About Us
Social Media

BK DPD RI 'Endus' Pelanggaran Kode Etik dalam Kasus Dugaan SARA Arya Wedakarna

BK DPD RI 'Endus' Pelanggaran Kode Etik dalam Kasus Dugaan SARA Arya Wedakarna Kredit Foto: Nuranda Indrajaya
WE Bali, Denpasar -

Badan Kehormatan (BK) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI mengendus ada pelanggaran kode etik dalam kasus dugaan suku, agama, ras, dan antar etnis (SARA) yang melibatkan Arya Wedakarna.

Pimpinan BK DPD RI Habib Ali Alwi mengatakan hal tersebut saat menggelar pertemuan dalam rangka klarifikasi kasus dugaan SARA Arya Wedakarna alias AWK, di Kantor DPD RI dapil Bali, Jumat (19/1/2024).

"Sebenarnya ada tapi kita tidak bisa ngomong di sini nanti diputuskan di lembaga yang terhormat," kata Alwi.

Dalam pertemuan tersebut, BK DPD RI memanggil beberapa saksi untuk dimintain klarifikasi seperti dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Bea Cukai Bandara Ngurah Rai, Kanwil Bea Cukai Bali Nusa Tenggara (Nusra) serta AWK sebagai terlapor.

"Jadi kami dari BK DPD RI datang ke Bali untuk mengundang para pihak yang telah memberikan statement-statement yang kurang berkenan di hati masyarakat," tambah Alwi.

Selanjutnya, hasil klarifikasi dari pelapor dan terlapor nantinya akan dibawa ke Sidang Kehormatan DPD RI di Jakarta.

Alwi menyebut, DPD RI akan menyampaikan hasil sidang kasus dugaan SARA AWK pada 1 Februari mendatang.

"Ya itu nanti kita semua aduan apa itu kita rapatkan di lembaga kemudian diputuskan 1 Februari nanti," jelas anggota DPD RI dapil Banten tersebut.

"Saya belum bisa mengatakan buruk atau tidaknya karena saya anggota yang memutuskan harus seluruh anggota terutama 4 ketua karena kolektif kolegial."

Sebelumnya, Arya Wedakarna sempat viral setelah beredar video potongan pernyataannya yang menolak staf penyambut tamu atau frontliner Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, menggunakan penutup kepala.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI itu mengatakan pernyataan tersebut dalam dalam rapat dengar pendapat, yang dilihat pada Selasa (2/1/2024).

"Saya nggak mau yang frontline-frontline itu, saya mau gadis Bali kayak kamu, rambutnya kelihatan, terbuka. Jangan kasih yang penutup-penutup nggak jelas. This is not Middle East. Enak aja di Bali. Pakai bunga kek, apa kek, pakai bije di sini.

"Kalau bisa, sebelum tugas, suruh sembahyang di pure, bije pake," kata Arya sebagaimana dalam video yang beredar.

Penulis/Editor: Nuranda Indrajaya

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel:

Berita Terpopuler

Berita Terkini

Lihat semuanya