Menu
News
Government
Gaya Hidup
Sosok
Wisata
Video
Indeks
About Us
Social Media

MUI Bali Bakal Pidanakan AWK Buntut Pernyataan Kontroversial Berbau SARA

MUI Bali Bakal Pidanakan AWK Buntut Pernyataan Kontroversial Berbau SARA Kredit Foto: Nuranda Indrajaya
WE Bali, Denpasar -

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali berencana melaporkan Arya Wedakarna alias AWK buntut pernyataan kontroversial berbau Suku,  Agama, Ras dan Antargolongan (SARA).

Ketua Harian Bidang Hukum MUI Bali Agus Samijaya mengatakan, pihaknya bakal mempidanakan AWK seperti yang telah dilakukan di beberapa daerah.

"Kita belum tahu akan lapor di mana tadi. Meskipun sekarang laporan-laporan itu sudah tersebar hampir di setiap provinsi," ungkap Samijaya, Rabu (3/1/2024).

"Tadi kami mendapat informasi NTB sudah melaporkan, kemudian di Jawa hampir provinsi-provinsi sudah bikin laporan juga."

Samijaya menyebut, pernyataan AWK tersebut telah menyakiti seluruh umat Islam.

"Karena ini persoalan umat Islam, bukan hanya persoalan umat Islam di Bali," tambah Samijaya.

Lebih lanjut, Samijaya mengatakan, ini bukanlah kontroversi perdana yang dilakukan senator DPD RI asal Bali tersebut.

"Iya, kita sudah pelajari rekam jejaknya soal statement dan perilaku AWK. Bagaimana dia sangat rasis, sangat Islamophobia dan menyentuh hal-hal yang menurut umat Islam itu menjadi sebuah keyakinan dari umat Islam," urai Samijaya.

AWK, kata Samijaya, kabarnya telah dilaporkan oleh salah satu organisasi masyarakat (ormas) ke Kepolisian Daerah (Polda) Bali.

"Laporan ke Polda Bali sebetulnya sudah ada 1 ormas yang sudah lapor tetapi tidak ada masalah. Jadi kita MUI melalui gabungan ormas juga akan melakukan laporan," terang Samijaya lagi.

"Cuma kami belum memastikan apakah lapornya di Polda Bali atau justru di Bareskrim Mabes Polri."

Agus Samijaya menceritakan, setidaknya ada 30 ormas Islam yang sepakat melaporkan AWK ke pihak berwajib.

Sebelumnya, Arya Wedakarna sempat viral setelah beredar video potongan pernyataannya yang menolak staf penyambut tamu atau frontliner Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, menggunakan penutup kepala.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI itu mengatakan pernyataan tersebut dalam dalam rapat dengar pendapat, yang dilihat pada Selasa (2/1/2024).

"Saya nggak mau yang frontline-frontline itu, saya mau gadis Bali kayak kamu, rambutnya kelihatan, terbuka. Jangan kasih yang penutup-penutup nggak jelas. This is not Middle East. Enak aja di Bali.

"Pakai bunga kek, apa kek, pakai bije di sini. Kalau bisa, sebelum tugas, suruh sembahyang di pure, bije pake," kata Arya sebagaimana dalam video yang beredar.

Penulis/Editor: Nuranda Indrajaya

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel:

Berita Terpopuler

Berita Terkini

Lihat semuanya