Menu
News
Government
Gaya Hidup
Sosok
Wisata
Video
Indeks
About Us
Social Media

Buleleng Jadi Lumbung Suara, PDIP Incar 38 Kursi DPRD Bali

Buleleng Jadi Lumbung Suara, PDIP Incar 38 Kursi DPRD Bali Kredit Foto: Nuranda Indrajaya
WE Bali, Denpasar -

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bali menargetkan 38 dari 55 kursi yang tersedia di DPRD Provinsi Bali pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Jumlah tersebut meningkat dibanding edisi sebelumnya yakni 33 kursi.

Bendahara DPD PDIP Bali Dewa Made Mahayadnya mengatakan, partai besutan Megawati Soekarnoputri itu bakal menjadikan daerah pemilihan (dapil) Buleleng sebagai lumbung suara terbesar.

Hal ini cukup beralasan mengingat Buleleng menjadi dapil dengan daftar pemilih tetap (DPT) terbanyak se-Bali.

"Tentu di sembilan kabupaten/kota target kami. (Tapi) karena memang Buleleng suara terbesar, kami fokuskan juga bergerak lebih intensif di Buleleng," kata Dewa saat menyerahkan berkas perbaikan bakal calon legislatif (bacaleg) di Kantor KPU Bali, Sabtu (8/7/2023).

Lebih rinci, kata Dewa, PDIP menargetkan delapan kursi DPRD Bali untuk Dapil Buleleng pada Pemilu mendatang.

"Kalau di dapil Buleleng sendiri kan ada 12, kami target delapan kursi," imbuhnya Dewa Jack.

KPU Bali sebelumnya menetapkan jumlah DPT untuk Pemilu 2024 sebanyak 3.269.516 orang. Dari sembilan kabupaten/kota di Bali, Buleleng menjadi daerah dengan sebaran pemilih terbanyak, yakni 611.901 pemilih.

Di nomor dua ada Denpasar dengan 495.896 pemilih, Badung 403.326 pemilih, Gianyar 390.424 pemilih.

Berikutnya, Tabanan 372.372 pemilih, Jembrana 243.797 pemilih, Bangli 195.894 pemilih, Klungkung 167.052 pemilih, dan Karangasem 88.854 pemilih.

Disinggung soal perbaikan berkas bacaleg PDIP, Dewa Jack menegaskan pihaknya tidak menemui kendala berarti.

Berkas bacaleg yang diperbaiki, terang Dewa Jack, secara umum adalah masalah teknis. Misalnya, memastikan kesesuaian antara dokumen yang satu dengan dokumen lainnya.

"Kalau melihat dari apa yang kami perhatikan itu (kendalanya) antara ijazah dengan KTP, karena kami nama Bali ya.

"Misal di ijazah I Nyoman nah di KTP itu I.N, jadi kami ada perbaikan seperti itu saja, yang lainnya sih enggak terlalu krusial," tandas Dewa.

Penulis/Editor: Nuranda Indrajaya

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel:

Berita Terpopuler

Berita Terkini

Lihat semuanya