Menu
News
Government
Gaya Hidup
Sosok
Wisata
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tradisi Hari Penampahan Galungan Bagi Umat Hindu Dharma

Tradisi Hari Penampahan Galungan Bagi Umat Hindu Dharma Kredit Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko

Mengolah Daging

Pada hari Penampahan Galungan, umat Hindu Dharma mengolah daging, terutama babi, menjadi berbagai jenis olahan.

Umumnya, daging tersebut diolah menjadi lawar, urutan, dan jukut ares. Olahan yang dihasilkan menyesuaikan dengan daging yang didapatkan atau dibeli di pasar.

Lawar merupakan makanan yang dibuat dari campuran sayur-sayuran, umumnya nangka, kelapa, dan daging cincang yang digabungkan dengan bumbu dan rempah-rempah.

Urutan merupakan olahan sosis tradisional Bali yang dibuat dari daging cincang yang telah dicampur bumbu serta rempah dan dimasukkan dalam usus halus babi yang telah dibersihkan.

Sementara, jukut ares merupakan sayur yang menggunakan tulang (balung) iga babi dan pelepah muda pisang dengan tambahan berbagai jenis bumbu dan dimasak selama beberapa jam hingga kuah menguap (nyat) dan meresap.

Ketiga jenis olahan ini merupakan olahan wajib setiap keluarga Hindu Dharma setiap Penampahan Galungan.

Upakara Penampahan Galungan

Ada beberapa upakara yang umum dipersiapkan saat Penampahan Galungan. Upakara tersebut antara lain sebagai berikut. 

  • Untuk di pekarangan rumah, halaman rumah dan pintu masuk rumah (lebuh) berupa: segehan agung dan nasi sasah berwarna putih, hitam, merah, berisi daging babi serta urab-uraban putih dan merah. Upakara ini dilengkapi dengan canang genten, canang biasa, tirtha, dupa, dan tetabuhan.
  • Untuk anggota keluarga, upakara yang disiapkan adalah byakaya, prayascita, dan sesayut pemiyak kala.

Upakara yang dilaksanakan pada Penampahan Galungan dapat berbeda-beda di setiap daerah, mengikuti filosofi masyarakat Bali yakni sesuai dengan tempat, waktu, dan keadaan (desa kala patra) masyarakat.

Upacara pada hari ini diakhiri dengan ngayab dan natab, yang bermakna permohonan agar dilimpahkan karunia untuk seluruh anggota keluarga.

Halaman:

Penulis: Putu Prima Cahyadi
Editor: Lestari Ningsih

Advertisement

Bagikan Artikel:

Berita Terpopuler

Berita Terkini

Lihat semuanya