Menu
News
    Government
      Gaya Hidup
        Sosok
          Wisata
            Video
              Indeks
                About Us
                  Social Media

                  Dampak Siklon ILSA, Bali Waspada Hujan Lebat-Angin Kencang

                  Dampak Siklon ILSA, Bali Waspada Hujan Lebat-Angin Kencang Kredit Foto: Nuranda Indrajaya
                  WE Bali, Denpasar -

                  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar merilis peringatan dini dampak Siklon Tropis "ILSA".

                  BMKG menerangkan, terdapat Siklon Tropis "ILSA" yang terpantau di Samudera Hindia tepatnya di selatan Pulau Sumba pada koordinat 15.2LS, 120.5BT.

                  Sistem mencatat, Siklon Tropis "ILSA" menunjukkan pergerakan ke arah barat daya dengan kecepatan gerak 9 knot(17 km/jam) dan kecepatan angin disekitar pusat siklon 55 knot (100km/jam) serta tekanan udara minimum sebesar 985 mb.

                  "Diperkirakan intensitas Siklon Tropis ILSA meningkat dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia," terang Kepala Balai Besar BMKG Wilayah III Bali, Cahyo Nugroho, Rabu (12/4/2023).

                  Cahyo melanjutkan, pergerakan Siklus "ILSA" memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Bali. 

                  Ia memprediksi bakal terjadi potensi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang di sebagian besar wilayah Bali.

                  "Potensi Gelombang tinggi 1.25 - 2.5 meter di sekitar Selat Bali bagian selatan, Selat Lombok bagian selatan, Selat Badung, Selat Alas bagian Selatan dan potensi gelombang tinggi 2.5 – 4 meter di Samudera Hindia selatan Bali – NTB," tambah Cahyo.

                  Cahyo mengimbau, masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan.

                  "Seperti angin kencang, pohon tumbang, kilat/petir, banjir, genangan air, dan tanah longsor," ungkap Cahyo.

                  "Selain itu bagi pengguna dan operator jasa transpotasi laut, nelayan, wisata bahari dan masyarakat yang beraktivitas di sekitar wilayah pesisir, diimbau untuk mewaspadai potensi gelombang laut dengan ketinggian mencapai 2 meter atau lebih."

                  Penulis: Nuranda Indrajaya
                  Editor: Nuranda Indrajaya

                  Tag Terkait:

                  Bagikan Artikel: