Kredit Foto: Nuranda Indrajaya
Pimpinan Wilayah Bulog Bali Sony Supriyadi mengatakan, pihaknya mendistribusikan kembali beras SPHP atau jenis medium ke pasaran di tengah lonjakan harga beras jenis medium I dan premium.
Sony mengklaim, Bulog Bali kini mempunyai cadangan beras SPHP sebesar 400-500 ton yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Januari.
Jumlah tersebut bakal bertambah di bulan Februari setelah dijadwalkan sekitar 10 ribu ton beras akan dikirim ke Bali.
"Untuk SPHP kami memang akhir tahun kemarin kehabisan stok hanya sekitar 200-300 ton, sudah kami upayakan datang lagi. Kemasannya juga datang lagi jadi sekarang sudah banyak," ungkap Sony, Selasa (30/1/2024).
Dari data Distan Pangan Bali, harga beras jenis medium berada dalam kisaran Rp 10.900-Rp 11.580, beras medium I berada di rentang Rp 13.500-Rp 14.600 dan beras premium Rp 14.500-Rp 15.500.
"Kalau harga kami sama, tidak ada perubahan. Untuk beras SPHP kami mengambil Rp 9.950/kg dan HET (harga eceran tertinggi) Rp 10.900/kg atau Rp 54.500 per 5 kg.
"Ada golongan medium yang naik tapi bukan SPHP," timpal Sony.
Lebih jauh, Sony menyebut kurangnya kemasan membuat penyaluran beras SPHP dan bantuan pangan tersendat.
Kita tetap melakukan peluncuran penyaluran baik SPHP maupun bantuan pangan. Jika hal ini terjadi, dua kabupaten yang paling terdampak adalah Buleleng dan Karangasem.
"Harapannya kalau ini bantuan pangan bisa diluncurkan segera, maka paling ngga agar bisa mengendalikan di wilayah-wilayah tersebut," tandas Sony.
Bulog Bali sendiri mempunyai target untuk menyalurkan 10.200 ton beras SPHP pada 2024 ini.
Dengan rincian tersebut, ia mendorong pihaknya bisa mendistribusikan setidaknya 900 ton beras setiap bulan.
Penulis/Editor: Nuranda Indrajaya
Advertisement
