Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mencatat ribuan perempuan dan anak menjadi korban kekerasan.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri PPPA I Gusti Bintang Darmawati atau yang akrab disapa Bintang Puspayoga, di Denpasar, Senin (18/12/2023).
"Kalau kita bicarakan pelaporan kasus yang terjadi, kalau kita berbicara kekerasan, itu fenomena gunung es, banyak kasus terlaporkan ke Simfoni kami," kata Bintang Puspayoga.
"Sangat sampai ya (ribuan kasus) 1 tahun ini," tambahnya.
Meski begitu, Bintang Puspayoga bersyukur telah banyak masyarakat khususnya perempuan dan anak yang berani mengadu ke pemerintah atas tindak kekerasan yang dialaminya.
"Jangan takut bicara, sepanjang kita tidak berani melaporkan, ya terus saja terulang," tambah politikus PDI Perjuangan tersebut.
Lebih jauh, Bintang menekankan pentingnya pemberdayaan perempuan dibakar rumput. Menurutnya, banyak faktor yang melatarbelakangi kekerasan pada perempuan, seperti, ekonomi, dan sosial atau lingkungan.
Salah satu upaya pemerintah untuk mengakomodir para korban kekerasan perempuan dan anak adalah pembukaan hotline layanan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129.
Saat ini, SAPA 129 telah terintegrasi ke-34 provinsi se-Indonesia.
"Kita sudah nyambung, ketika kasus tidak semua menjadi tanggungjawab kami. Ketika ada pelaporan kita akan kembalikan.
"Kalau itu masih laporannya dari pelaporan kasus masih bisa ditangani oleh daerah kita punya UPTD PPA di daerah untuk menindaklanjuti," tambah perempuan asli Bali tersebut.
Penulis/Editor: Nuranda Indrajaya
Tag Terkait:
Advertisement