Menu
News
Government
Gaya Hidup
Sosok
Wisata
Video
Indeks
About Us
Social Media

Disperindag Bali Canangkan BKCC demi Genjot Industri Kreatif

Disperindag Bali Canangkan BKCC demi Genjot Industri Kreatif Kredit Foto: Pemprov Bali
WE Bali, Denpasar -

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali mencanangkan program Bali Kerthi Creative Center (BKCC) untuk mengembangkan industri kreatif dalam rangka meningkatkan daya saing produk industri kreatif lokal.

Sekretaris Disperindag Bali, I Nyoman Putra Astawa menyampaikan hal tersebut di Kantor Disperindag Bali, Renon, Denpasar, Selasa (15/8/2023).

"Hadirnya BKCC, disamping sebagai pusat pengembangan industri kreatif, juga regulasi perlindungan daya saing produk industri kreatif lokal serta media pemasaran produk industri kreatif lokal," ucapnya.

Putra Astawa menerangkan, sektor industri diharapkan dapat menjadi motor penggerao ekonomi nasional khususnya sektor industri kecil dan menengah (IKM).
"Penguatan daya saing industri kecil dan menengah (IKM) memiliki peran yang penting dalam pemulihan ekonomi suatu negara," kata Putra Astawa.

IKM, kata Putra Astawa, menjadi tulang punggung perekonomian nasional dalam kaitannya penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi dan memangkas kemiskinan.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencatat, industri kreatif memberikan kontribusi sekitar Rp 989 triliun pada PDB nasional 2017 atau sekitar 7,28 persen.

Putra Astawa melanjutkan, Disperindag Bali mencatatkan 16.650 IKM hingga tahun 2022 dengan tenaga kerja berjumlah 138.110 orang.

"Dan nilai investasi sebesar Rp.4.424.010.844.000,00. Hal ini merupakan potensi yang besar untuk pengembangan IKM Bali ke depan," ungkap Putra Astawa.

Putra Astawa berharap, BKCCe dapat meningkatkan capaian indikator kinerja Disperindag Bali, untuk persentase kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB dari 9 persen menjadi 10 persen.

"Persentase kontribusi sektor industri terhadap PDRB dari 6,04% menjadi 7 persen dan persentase nilai ekspor bersih dari 3 persen menjadi 4 persen," jelas Astawa.

Penulis/Editor: Nuranda Indrajaya

Advertisement

Bagikan Artikel:

Berita Terpopuler

Berita Terkini

Lihat semuanya