Menu
News
Government
Gaya Hidup
Sosok
Wisata
Video
Indeks
About Us
Social Media

Semprot Bupati/Wali Kota se-Bali gegara Ulah Bule, Koster: Saya Malu!

Semprot Bupati/Wali Kota se-Bali gegara Ulah Bule, Koster: Saya Malu! Kredit Foto: Nuranda Indrajaya
WE Bali, Denpasar -

Gubernur Bali Wayan Koster tidak bisa menyembunyikan amarahnya saat memimpin rapat koordinasi (rakor) dengan bupati/wali kota se-Bali.

Orang nomor satu di pemerintahan Bali itu merasa kecewa dan malu lantaran belakangan banyak ulah turis asing yang mencoreng pariwisata Bali.

Koster menyebut, para pemimpin daerah di seluruh Bali seperti tidak melakukan kinerja apa pun terkait ulah bule yang meresahkan.

"Seakan-akan kita ini tidak melakukan apa-apa. Dan memang benar saya melihat di kabupaten/kota tidak melakukan banyak hal, pembiaran," ujar Koster, Rabu (31/5/2023).

Gubernur asal Desa Sambiran, Buleleng itu mengeklaim pemerintah daerah (pemkab) dan pemerintah kota (pemkot) tidak ada inisiatif dalam menanggapi masalah di wilayahnya.

Para bupati/wali kota, kata Koster, cenderung lebih menunggu arahan dari pemerintah provinsi (Pemprov).

"Maka mohon maaf, saya rapat nggak pakai pin gubernur. Saya malu, kalau ini tidak berhasil dijalankan, nggak usah pakai pin selamanya," teriak Koster.

"Malu dong, gaya doang pakai pin nggak mampu bekerja denganĀ all out," imbuhnya.

Dalam rakor tersebut, Koster resmi mengeluarkan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 4 Tahun 2023 tentang Tatanan Baru bagi Wisatawan Mancanegara Selama Berada di Bali dan berlaku mulai berlaku Rabu (31/5/2023) sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

SE tersebut berisi beberapa poin yang mewajibkan dan melarang bagi wisatawan mancanegara yang berlibur di Bali.

"Ditindaklanjuti dalam rapat koordinasi hari ini agar Surat Edaran yang diberlakukan hari ini, dapat diimplementasikan di lapangan secara efektif," urai politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut.

Penulis/Editor: Nuranda Indrajaya

Advertisement

Bagikan Artikel: