Menu
News
Government
Gaya Hidup
Sosok
Wisata
Video
Indeks
About Us
Social Media

Putri Koster: Hanya 13% Kain Endek yang Dijual di Bali Ditenun Masyarakat Bali

Putri Koster: Hanya 13% Kain Endek yang Dijual di Bali Ditenun Masyarakat Bali Kredit Foto: Putu Prima Cahyadi
WE Bali, Bali -

Dalam sambutan pembukaan Industri Kecil dan Menengah (IKM) Bali Bangkit Tahap 1 Tahun 2023, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Bali (Dekranasda), Ni Putu Putri Suastini Koster, mengungkapkan fakta mengejutkan bahwa hanya 13% kain endek yang dijual di Bali yang ditenun masyarakat Bali.

Dengan berdasar pada survei yang dilakukan Universitas Hindu Indonesia (UNHI), Bunda Putri, sapaan akrab beliau, mengungkapkan bahwa banyak kain tenun yang diproduksi di luar Bali dijual sebagai kain endek ketika masuk pasar Bali.

Baca Juga: Putri Koster Menyaksikan Sasolahan Kidung Rasmi Sancaya Sanggar Mahasaba FIB Unud

“Hasil survey dari mahasiswa Universitas Hindu Indonesia, di pasaran di Bali, yang menjual endek asli ditenun masyarakat Bali hanya 13%. Artinya apa? Sebanyak 87% kain endek yang dijual di Bali tidak berasal dari Bali,” ungkap Putri Koster pada Rabu (15/2/2023).

Kondisi ini merugikan Bali, mulai dari industri tenun yang kehilangan pasar mereka, serta perputaran uang dalam masyarakat Bali berkurang.

“Ini merugikan kita. Satu, industri tenun kita merugi karena kehilangan pasar mereka, kedua, konsumen membeli produk luar yang seolah-olah merupakan produk produksi kita, yang diakui sebagai endek Bali, dan ketiga, uang kita keluar, perputaran uang kita tidak kuat. Yang untung siapa, ya, masyarakat di luar Bali. Para pedagang di sini asyik mencuri motif-motif endek Bali, dan ditenun di sana (di luar Bali) karena ongkos tenun yang lebih murah,” paparnya.

Baca Juga: Bunda Putri Koster Buka Pameran IKM Bali Bangkit Tahap 1 Tahun 2023

Menghadapi kondisi ini, Dekranasda tidak menyalahkan kondisi tersebut. Catatan yang dilontarkan Bunda Putri Koster adalah memberikan kepastian kepada para konsumen bahwa produk yang mereka beli merupakan produk hasil produksi luar Bali dan kain endek, produk asli masyarakat Bali. Ini ditujukan untuk melestarikan kain tenun tradisi Bali agar tetap hidup pada masa mendatang.

Penulis: Putu Prima Cahyadi
Editor: Lestari Ningsih

Advertisement

Bagikan Artikel: