
Dalam kunjungan kerja ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura Bali di Pulau Serangan, Denpasar, Ketua Pembangunan KEK Kura-Kura Bali, Tantowi Yahya, mengatakan bahwa keberadaan kawasan ini dapat mendukung Bali sebagai wilayah quality tourism.
Dengan adanya KEK Kura-Kura Bali, ia berharap pariwisata Bali, yang saat ini condong ke arah mass tourism, dapat berubah menjadi quality tourism, pariwisata yang menekankan kualitas.
“Kita (pembangunan KEK Kura-Kura Bali) menjanjikan direct employment (kesempatan kerja), investasi yang masuk, jumlah turis yang masuk juga berapa. Seperti marina yang ada di wilayah ini, diharapkan turis yang terpikat dengan keberadaan marina ini yang akan datang mengunjungi Bali,” kata Tantowi Yahya ketika diwawancarai pada Sabtu (4/2/2023).
Menurut Tantowi, ide quality tourism yang diusung pemerintah Indonesia untuk pariwisata Bali sejak beberapa waktu yang lalu tidak hanya berupa “pariwisata budaya” yang didengungkan Orde Baru, tetapi merupakan pariwisata yang berkualitas.
“Quality tourism akan lebih daripada ‘pariwisata budaya’ untuk pariwisata Bali. Dalam wilayah Pulau Serangan ini, misalkan, wisatawan tidak hanya akan dimanjakan dengan keberadaan Pura Sakenan, tetapi juga dapat merasakan suasana lain yang tidak hanya budaya semata,” tambahnya.
Kawasan Ekonomi Khusus Kura-Kura Bali, satu dari dua KEK yang berlokasi di Bali, diharapkan dapat menghasilkan Rp104 triliun dan menyerap 99 ribu tenaga kerja pada 2052, dengan target jangka pendek Rp12 triliun dan 5.000 tenaga kerja dalam lima tahun mendatang.
Penulis: Putu Prima Cahyadi
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait:
Advertisement