Pemkot Denpasar Gelar Bulan Bahasa Bali, Ajang untuk Pelestarian Bahasa dan Aksara Bali

WE Bali, Bali -

Pemerintah Kota Denpasar secara resmi menggelar Bulan Bahasa Bali tahun 2023, sebagai ajang pelestarian dan pengembangan sastra, bahasa dan aksara Bali. Kegiatan Bulan Bahasa tahun ini mengusung tema “Segara Kerthi: Campuhan Urip Sarwa Prani” yang dimaknai sebagai altar pemuliaan bahasa, aksara, dan sastra Bali untuk memaknai laut sebagai awal dan akhir kehidupan segenap makhluk.

Dalam sambutannya, Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, yang dibacakan Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Denpasar, I Made Toya, menekankan bahwa keberadaan bahasa, sastra, dan aksara Bali menjadi jati diri masyarakat Bali, dan karena hal tersebut, perlu dilestarikan dan dikembangkan lebih lanjut.

Baca Juga: Sosok Inspiratif: Nengah Latra, Perajut Asa Penyandang Disabilitas Fisik di Bali

“Jika kreativitas sudah didasari oleh kebudayaan Bali, itulah yang dinamakan jati diri, yang menjadi nafas pembangunan di Bali,” jelas Jaya Negara, mengutip Humas Pemkot Denpasar pada Jumat (3/2/2023).

Lebih lanjut, dijelaskan bahwa pelaksanaan Bulan Bahasa Bali ini dapat menjadi wahana pelestarian dan pengembangan kebudayaan Bali secara berkelanjutan.

“Ke depan, tentu kita berharap segala kegiatannya terus dikembangkan, sehingga mampu mendukung penguatan dan pengembangan budaya Bali, termasuk bahasa, sastra, dan aksara Bali,” harapnya.

Baca Juga: Dinas Pariwisata Denpasar: Embung Sanur Akan Dipersiapkan Jadi Destinasi Wisata Baru

Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam Bulan Bahasa Bali tahun ini yakni lomba nyurat (menulis dalam) lontar, Bali Simbar, nyurat aksara Bali, lomba ngwacen (membaca) aksara Bali ring (dalam media) lontar, lomba mesatua (bercerita), pidarta (pidato), hingga debat bahasa Bali.