Menu
News
Government
Gaya Hidup
Sosok
Wisata
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ngelawang: Tradisi Anak-Anak di Bali untuk Merayakan Hari Raya Galungan

Ngelawang: Tradisi Anak-Anak di Bali untuk Merayakan Hari Raya Galungan Kredit Foto: Putu Prima Cahyadi
WE Bali, Denpasar -

Selain orang dewasa, anak-anak ikut mengambil peran mereka dalam merayakan hari raya Galungan. Mereka, dengan mengarak barong bangkung (barong babi) berkeliling lingkungan, melaksanakan tradisi Ngelawang.

Mereka, dengan berbekal gamelan ringan dan sebuah barong bangkong, berkeliling dari rumah ke rumah untuk mengumpulkan uang sumbangan.

“Paling banyak itu, kami bisa dapat 250 (ribu rupiah). Nanti kita bagi, bagi sama rata, juga untuk renovasi barongnya,” ungkap peserta Ngelawang, Putu Bagus Rangga Wirawan, yang berasal dari Banjar Ketapian Kelod, Denpasar pada Rabu (4/1/2023).

Baca Juga: Mengenal Tradisi Melukat: Upaya Penyucian Rohani Masyarakat Bali

Mengenai makna serta esensi dari Ngelawang, ia mengatakan bahwa Ngelawang yang biasa dilakukan umat Hindu berusia anak-anak setelah sembahyang Galungan adalah untuk membersihkan segenap kekuatan negatif yang masih melekat di lingkungan mereka.

“Dari kebaikan dan keburukan (yang ada di dunia ini), (Ngelawang dilakukan) untuk menghilangkan rasa-rasa sakit (kekuatan negatif) yang masih ada,” tambahnya.

Bagi orang luar yang mengunjungi Bali, kegiatan Ngelawang yang dilakukan anak-anak umat Hindu setelah memperingati Galungan dapat menjadi objek wisata dadakan yang menarik untuk dinikmati. Terlebih, tradisi ini hanya dapat dilihat setiap enam bulan sekali, dan dipentaskan di jalanan umum.

Penulis: Putu Prima Cahyadi
Editor: Lestari Ningsih

Advertisement

Bagikan Artikel: