Menu
News
    Government
      Gaya Hidup
        Sosok
          Wisata
            Video
              Indeks
                About Us
                  Social Media

                  Koster soal Spanduk Nyinyiran untuk Gibran saat Kampanye di Bali: Jangan Tanya Saya

                  Koster soal Spanduk Nyinyiran untuk Gibran saat Kampanye di Bali: Jangan Tanya Saya Kredit Foto: Istimewa
                  WE Bali, Denpasar -

                  Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Bali Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Wayan Koster, mengaku tidak mengetahui soal spanduk berisi nyinyiran terhadap calon wakil presiden (cawapres) nomor dua Gibran Rakabuming Raka.

                  Spanduk tersebut beredar saat Gibran melakukan kampanye di Bali, Selasa (9/1/2024) lalu.

                  Koster mengeklaim, pihaknya tidak menahu siap oknum yang memasang spanduk bernada sindiran dan makian untuk putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut.

                  "Saya tidak tahu, jangan tanya saya. Malah kita nggak tahu," kata Koster, Rabu (10/2024).

                  Spanduk ini terdapat di beberapa titik strategis, seperti perempatan Jalan Sudirman, Kota Denpasar dan di underpass Jalan Bypass Ngurah Rai dan beberapa titik lainnya di Kota Denpasar.

                  Adapun isi spanduk tersebut adalah "Happy Holiday Ponakan Paman MK, #Orbaisback", Rahajeng Rauh!!! Putra Mahkota Istana #klee curang khe nok dan Selamat Datang Anak Haram Reformasi.

                  Dalam bahasa Bali Rahajeng Rauh berarti selamat datang, klee merupakan makian dan khe nok merupakan kamu untuk teman sebaya.

                  Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPD PDI Perjuangan itu juga enggan menanggapi terkait pembangunan Bandara Bali Utara yang diwacanakan pasangan calon (paslon) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

                  "Silahkan saja namanya juga kampanye menawarkan sesuatu. (PDIP) bukan menolak tapi bagaimana itu bisa diwujudkan dengan optimal," timpal Koster.

                  Penulis: Nuranda Indrajaya
                  Editor: Nuranda Indrajaya

                  Bagikan Artikel: